Menghadapi
era globalisasi, adanya suatu Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan yang
menyeluruh sangat diperlukan. Di era globalisasi berarti terbukanya
negara-negara di dunia bagi produk-produk baik barang maupun jasa yang datang
dari negara manapun dan mau tidak mau harus dihadapi. Pengembangan tenaga
kesehatan meliputi perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan,
pengadaan/pendidikan, pendayagunaan, serta pembinaan dan pengawasan mutu tenaga
kesehatan. Tenaga kesehatan di Indonesia dewasa ini sangat banyak jenis nya, diantaranya
adalah perawat gigi.
Isu
strategis Tahun 2018 adalah:
1.
Peningkatan akses pelayanan kesehatan dan gizi yang
berkualitas bagi ibu dan anak,
2.
Peningkatan pengendalian penyakit menular dan tidak
menular serta penyehatan lingkungan
3.
Peningkatan profesionalisme dan pendayagunaan tenaga
kesehatan yang merata,
4.
Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan,
5.
Peningkatan ketersediaan , pemerataan, keterjangkauan,
jaminan keamanan, khasiat/manfaat dan mutu obat, alat kesehatan, dan makanan,
serta daya saing produk dalam negeri, dan
6.
Peningkatan Akses Pelayanan KB Berkualitas yang
Merata.
Sebagai
perawat gigi tentunya kita harus turut andil dalam proses pembangunan
kesehatan. Kita harus bisa membuat program yang memberikan dampak terhadap
kesehatan masyarakat Indonesia, terutama kesehatan gigi. Sebagai Sarjana
Sains Terapan dibidang Keperawatan Gigi hal yang bisa dilakukan agar Kesehatan
gigi dapat mendukung percepatan pembangunan kesehatan sesuai dengan isu diatas
salah satunya adalah dengan peningkatan profesionalisme dan pendayagunaan
tenaga kesehatan yang merata. Sesuai dengan kompetensi perawat gigi yaitu sebagai
pelaksana upaya promotif dan preventif. Promotif yakni suatu
rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang
bersifat promosi kesehatan. Contoh upaya promotif adalah penyuluhan kesehatan
gigi dan mulut, sedangkan preventif yakni suatu kegiatan pencegahan terhadap
suatu masalah kesehatan/penyakit. Contoh Preventif adalah pengolesan fluor pada
gigi dan fissure selaent.
Untuk
mewujudkan program kompetensi perawat gigi yang berbasis promotif dan preventif
, seorang perawat gigi bisa membuat program UKGS Inovatif. UKGS inovatif adalah
suatu
komponen Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yangmerupakan suatu paket pelayanan
asuhan sistematik dan ditujukan bagi semua murid sekolah dasar dalam bentuk
paket promotif, promotif-preventif dan paket optimal.
Program-Program
UKGS Inovatif:
1. Pemeriksaan
& deteksi dini kejadian karies
2. Penyuluhan
tentang kesehatan gigi
3.
Deteksi faktor risiko karies gigi menggunakan aplikasi
Donut Irene
4.
Gosok gigi massal/bersama-sama
5.
Deteksi plak setelah menggosok gigi
6.
Pembersihan karang gigi yang memerlukan
7.
Penambalan dengan fissure sealant/ART
8.
Surface protection
9.
Terapi Remineralisasi
10.
Proteksi eksternal dengan aplikasi mineral/fluoride
11.
Pencabutan gigi susu yang sudah goyang
12.
Produk-produk lain yang ditambahkan adalah hadiah bagi
yang bebas karies.
Tentunya
program UKGS inovatif ini akan berhasil harus dibarengi dengan semangat,
profesionalitas perawat gigi serta dukungan penuh dari rekan sejawat untuk
mempelancar mewujudkan Indonesia bebas karies 2030.